Pembelajaran yang kontekstual

Sejatinya pembelajaran yang bermakna adalah pembelajaran yang kontekstual. sebagaimana pembelajaran di MI Ma`arif Mranggen yang mengedepankan pemebelajaran secara langsung. siswa berinteraksi dengan lingkungan.

Pembelajaran ketrampilan yang bermakna

Pembelajaran tidak hanya berupa materi-materi pelajaran yang konvensional. MI Ma`arif Mranggen mengupgrade siswa dengan ketrampilan-ketrampilan yang bermakna di kehidupan bermasyarakat.

Berinteraksi dengan alam

Pemupukan cinta akan lingkungan alam ditekankan sejak dini. anak diajak untuk mengenal lingkungan alam agar kelak ia ikut melestarikannya.

Pembelajaran yang menyenangkan

Pembelajaran didesain dengan semenarik mungkin, sehingga tercipta iklim pembelajaran yang menyenangkan. anak tak akan bosan lagi dengan pembelajaran.

Semangat untuk memperoleh hasil maksimal

Hasil yang diperoleh merupakan serangkaian proses pembelajaran yang terintegratif dan berkelanjutan agar terbentuk mental siswa yang siap dengan perkembangan jaman.

Senin, 31 Agustus 2020

Imunisasi MI Ma'arif Mranggen

 

pelaksanaan imunisasi BIAS di MI Ma'arif Mranggen Kecamatan Srumbung (31/8)

 

Suasana di ruang kelas 1 MI Ma'arif Mranggen terlihat riuh ketika petugas medis berseragam seperti mantol terlihat memasuki area Madrasah. Respons para siswa pun aneka rupa, ada yang biasa saja ada pula yang menangis histeris.

Para petugas medis itu merupakan petugas kesehatan dari Puskesmas Srumbung yang akan memberikan imunisasi kepada siswa kelas 1 MI Ma'arif Mranggen. Mereka mendapat imunisasi  oleh Puskesmas Srumbun pada Rabu (31/8). Program imunisasi ini dalam rangka Bulan Imunisasi Anak Sekolah (BIAS).

Pemberian imunisasi untuk siswa MI Ma'arif Mranggen perlu dilakukan karena sejak anak memasuki usia Madrasah Ibtidaiyah terjadi penurunan tingkat kekebalan. Oleh sebab itu, pemerintah menyelenggarakan imunisasi ulangan pada anak usia MI/ SD .

Imunisasi adalah pemberian vaksin (virus yang dilemahkan) ke dalam tubuh seseorang untuk memberikan kekebalan terhadap penyakit tertentu. Ini diberikan mulai dari lahir sampai awal masa kanak-kanak. Imunisasi yang telah diperoleh pada waktu bayi belum cukup untuk melindungi diri dari aneka penyakit maka imunisasi ulangan perlu diberikan kembali sampai usia anak sekolah.

Program BIAS untuk memberi-kan perlindungan kepada anak-anak usia MI/SD terhadap penyakit campak, difteri dan tetanus. Karena itu para guru dan orang tua perlu memberikan dukungan jika anaknya mendapat imunisasi di sekolah oleh petugas Puskesmas setempat.

Imunisasi DT diberikan untuk murid kelas 1 MI/SD. Petugas kesehatan yang diturunkan yakni seorang dokter, seorang perawat, seorang bidan, dan seorang tenaga kesehatan lain.

 

Untuk foto Kegiatan imunisasi lainya bisa dilihat di  SINI

Jumat, 28 Agustus 2020

SK Kemenkumham

 SK Kemenkumham Lembaga Pendidikan Ma'arif NU bisa dilihat di  SINI

Minggu, 23 Agustus 2020

Peran Keluarga dalam Mendampingi anak belajar selama Pandemi

 

Belajar dari rumah menjadi jalan yang paling aman bagi siswa-siswi untuk menghindari penularan virus COVID-19 di masa pandemi seperti sekarang. Tentunya, keluarga khususnya orang tua memiliki peran penting dalam mendampingi anaknya ketika belajar dari rumah. Terdapat enam peran yang bisa dilakukan keluarga untuk mendukung pendidikan anak selama masa pandemi. 

Gambar Ilustrasi

 

Menciptakan Keharmonisan Keluarga

Peran pertama yang dapat dilakukan keluarga kepada anaknya adalah menciptakan suasana yang harmonis. Suasana yang harmonis dapat mendukung lancarnya proses belajar mengajar dari rumah. Apabila suasana dalam keluarga tidak harmonis tentu membuat kenyamanan belajar anak menjadi berkurang.

Teknik Mendidik Dalam Keluarga

Peran kedua yakni memilih teknik apa yang digunakan untuk mendidik anak dalam lingkungan keluarga. Perlu adanya diskusi dan kesepakatan antara kedua orang tua untuk memilih teknik dalam mendidik anak. Dengan adanya pembagian tugas antara suami dan istri dalam mengurus anak maka, proses belajar mengajar di rumah juga akan berjalan lancar.

Perhatian Orang Tua

Peran ketiga yaitu orang tua harus memberikan perhatian kepada anaknya selama belajar di rumah. Dengan begitu, orang tua juga dapat mengetahui perkembangan pendidikan anak.

Komunikasi Demokratis

Peran keempat yakni melakukan komunikasi yang demokratis dalam lingkungan keluarga. Komunikasi juga penting dilakukan agar pendidikan anak dapat berjalan lancar.

Apresiasi Kepada Anak

Peran kelima yang juga dapat dilakukan orang tua yaitu memberikan apresiasi terhadap hasil belajar anak. Apresiasi terhadap hasil belajar anak penting untuk dilakukan. Dengan memberikan apresiasi maka, dapat meningkatkan semangat anak untuk terus belajar dan melaksanakan tugas-tugasnya.

Partisipasi Orang Tua

Peran yang terakhir adalah diharapkan para orang tua bisa berpartisipasi dalam kegiatan anak dengan sekolah. Diharapkan orang tua dapat memberikan partisipasi dalam setiap kegiatan anak. Walaupun kedua orang tua memiliki kesibukan masing-masing, tetap harus berpartisipasi untuk memantau proses belajar mengajar anak selama di rumah sehingga dapat meningkatkan prestasi anak.